RSS

Arsip Tag: davit putra

Davit Putra, Mantan pegawai swasta kini sukses berbisnis online dengan omset mencapai ratusan juta rupiah.

Davit Putra

Davit Putra, CEO RWP

Davit Putra, Ayah dari 1 orang istri dan 3 orang anak. Tahun 2007 beliau masih bersatus karyawan disebuah perusahaan swasta. Tahun 2008 tepatnya desember 2008 pak David mengajukan pengunduran diri sebagai karyawan diperusahaan tempat dia bekerja. Usianya saat itu 31 Thn. Pengunduran dirinya bukan karena dia mendapatkan pekerjaan baru. Dia resign dari kantornya karena aktivitas yang dilakukan tahun 2007 sampe 2008 sudah bisa memberikan penghasilan yang justru nilainya berkali lipat dengan gaji dari kantornya. Apa aktivitas yang beliau lakukan?? Sehingga begitu berani resign dari kantornya yang notabene sudah punya penghasilan tetap. Ternyata sejak tahun 2007 beliau menggeluti ilmu yang disebut dengan internet marketing atau nama lainnya adalah bisnis online. Dan saat tulisan ini dibuat diperkirakan penghasilan beliau dari bisnis online sudah mencapai omset ratusan juta rupiah..Wow..luar biasa ya..hmm.

Dibawah ini kutipan singkat mengenai perjalanan beliau pada saat mulai mencoba-coba berbisnis online sampai sukses seperti saat ini (langsung dari rahasia website pemula) Selamat menyimak..

 

Oleh : Bpk Davit Putra

Saya sangat tertarik waktu itu dengan bisnis online karena terdesak kebutuhan hidup. Ya, kebutuhan hidup yg mendesaklah yg mendorong saya mencari sumber penghasilan sampingan dari internet.

Meski sudah menjalankan Bisnis Offline sejak 4 tahun sebelumnya dan posisi saya masih status karyawan waktu itu, namun kebutuhan hidup anak dan istri tidak bisa terpenuhi secara layak. Belum lagi saya sedang membiayai adik bungsu sekolah SMA di Bogor waktu itu. Juga menanggung biaya hidup adik yg satu lagi karena sedang mencari pekerjaan di Bogor.. Maklum karena Ayah sudah meninggal dunia, dan saya anak lelaki paling besar di keluarga. Pikiran saya benar-benar kacau waktu itu, Pembayaran sekolah adik sering tertunggak, saya sering dipanggil kepala sekolahnya, dalam kondisi bingung, anak saya pernah masuk rumah sakit karena menderita diare akut.

Apalagi yg namanya bisnis offline saya waktu itu mengalamai kerugian karena besarnya operasional, hutang menumpuk ke supplier, dan gaji saya yg kecil tidak mampu diandalkan. Terkadang gaji saya habis untuk memodali usaha offline dan menyicil hutang, Sementara kebutuhan anak istri tidak terpenuhi secara layak atau bisa dikatakan dalam kondisi tertekan. Waktu itu kepala saya terasa mau pecah saja. Pikiran terasa berat sekali.

Saya merasa bersalah karena dulu pada awalnya sayalah yg mengajak istri untuk membuka usaha. Lalu sekarang saya merasa orang paling bersalah pada istri. Saya merasa waktu itu menjadi suami yg gagal. Beban hidup kami semakin terasa berat ketika saya tahu istri ternyata hamil lagi untuk anak yg kedua. Kami sebenarnya merencanakan anak kedua sekitar 3 tahun kemudian, namun TUHAN kayaknya lebih tahu apa yg terbaik buat kami. Dia-lah yg berhak menentukan kapan anak kami lahir. Dalam keadaan bingung dan setengah putus asa, Saya terus mencari informasi sumber penghasilan tambahan, baik dengan membaca iklan di Koran, iklan di tiang listrik pinggir jalan, iklan di stasiun kereta api, dan infromasi di internet. Pernah Saya tertarik kerja/bisnis stuffing amplop, namun tidak yakin dengan cara kerjanya. Pernah Saya mau melamar sebagai pelayan restoran, tukang cukur, dan tukang pijit refleksi. Saya pikir 3 pekerjaan tsb bisa dijalankan sampingan selain pekerjaan utama Saya di kantor.

Ternyata dalam keadaan saya berusaha keras mencari jalan keluar tersebut, Tuhan mulai menurunkan keajaibannya. Tuhan tidak tinggal diam melihat ikhtiar yg saya lakukan.

Akhir November ke Desember 2007 saya iseng-iseng mampir di warnet sepulang kerja. Padahal sudah beberapa bulan saya tidak ke warnet. Maklum kalo ke warnet saya paling ngecek email dan melihat-lihat berita. Saya melihat email sudah menumpuk dari berbagai sumber. Namun tidak semuanya saya baca. Yang saya baca adalah informasi peluang bisnis yg dikirimkan orang-orang ke email saya.Waktu itu saya ingat, dalam 2 tahun terakhir saya terus dikasih informasi tentang bisnis yg diajarkan suatu pusat pembelajaran internet di Indonesia (sumber ke-1). Ada orang yg secara rutin mengirimkan informasi tsb. Namun hati saya sempat menolak karena khawatir ini semacam bisnis MLM. Saya memang pernah mengikuti bisnis MLM beberapa kali, namun berhenti karena merasa kelelahan sendiri. Lalu saya mulai mencari ide bisnis lain di google karena setahu saya google adalah tempatnya mencari sumber berita.

Dari sekian banyak hasil pencarian tentang bisnis online, mata saya tertuju pada “kalimat yg berkaitan dengan bisnis produk informasi”. Saya klik linknya, lalu saya mulai membaca halaman pertama dari website tsb. Setelah saya baca sekitar 30 menit, hati saya langsung berteriak girang. “Wah, ini dia kayaknya yg Saya cari…!” ‘Mungkin ini jalan yg diberikan Tuhan’.

 Inilah asal-mulanya saya mengenal bisnis online. Padahal saya gak punya bekal pengetahuan sama sekali sebelumnya. Hanya modal nekad yg saya andalkan untuk bisa merubah nasib keluarga. Perjalanan panjang pun saya mulai dgn menekuni bisnis online dari warnet dimalam hari. Kadang saya pulang jam 01.00 malam ketika rumah sudah terkunci. Kadang jam 02.00-03.00 WIB menjelang subuh. Istri saya sempat khawatir dan berusaha berkali-kali nelpon. Saya katakan saja ada peluang bisnis sampingan di internet. Istri tidak mudah juga percaya, karena katanya bisnis kok malem-malem. Yah, meskipun istri belum percaya dan curiga Saya sering pulang larut malam, Saya terus aja jalan…..Prinsip Saya : “Berani karena benar”, he…he…he….Saya gak kan macem-macem kok di luar meski pulang malem. Yang ada di benak Saya waktu itu adalah cari duit, cari duit, cari duit. Tentu dengan cara halal carinya….

Saya sempat menargetkan dapat Rp. 3 juta per bulan waktu itu. Namun yg saya dapatkan pada bulan pertama cuma Rp. 50.000,-. Pedih memang, karena hasil tidak seimbang dengan tenaga dan biaya yg udah dikeluarkan.

Begitulah, 2 bulan saya jalankan bisnis online dalam keadaan minus. Saya terus belajar dan praktekkan ilmu yg diajarkan sumber ke-2 dan sumber ke-1. Bulan kedua saya sudah dapat Rp. 100.000,-. Bulan ketiga saya dapatkan Rp. 300.000,-. Namun masih minus jika dikurangi operasional warnet dan biaya makan. Tapi saya mulai yakin, jika saya pantang menyerah seperti orang-orang yg sudah berhasil di bisnis online, kehidupan keluarga saya bisa berubah.

Bulan demi bulan berlalu, hingga bulan ke-5 saya baru bisa belajar membuat yg namanya website. Sejak memiliki website dan mengikuti pelajaran di sumber ke-1 dan ke-2, penghasilan online saya terus meningkat. Dari 1 juta, 2 juta, 4 juta, 5 juta, 10 juta, hingga bisa menembus 20 juta sebulan (semua memerlukan proses jatuh bangun, tidak instant). Sekarang, setelah saya keluar dari status karyawan, saya menargetkan bisa menghasilkan di atas Rp. 100 juta perbulan..

 Akhirnya, Gara-gara Bisnis Online, saya bebas mengatur waktu kerja.

Gara-gara Bisnis Online, saya bebas mau jalan sama anak istri kapan saja.

Gara-gara Bisnis Online, saya bisa menyalurkan hoby olah raga jogging kapan pun waktunya.

Gara-gara Bisnis Online, saya bisa merekrut karyawan baru.

Gara-gara Bisnis Online, saya bisa mengajar orang lain.

Gara-gara Bisnis Online, saya jadi mengenal kembali Kebesaran Tuhan.

Sampai-sampai saya punya ide mau buat buku dengan judul :

“Mengapa Baru Sekarang Aku Mengenal Tuhan?”.

Davit Putra

Davit putra dan anak

Gimana sobat, luar biasa ya kisahnya..sangat menginspirasi. Jika sobat bercita-cita seperti Pak Davit terutama tentang financial, coba baca panduan lengkapnya di rahasia website pemula. Walapun sobat masih gaptek, tidak jadi masalah. Semuanya butuh proses dan belajar. Yang jelas sobat punya motivasi kuat untuk menjadi seperti pak Davit.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Desember 30, 2014 inci Kisah Inspiratif

 

Tag: , , ,